Angka penjualan mobil Tesla sejak awal tahun 2025 dilaporkan mengalami penurunan di pasar China serta beberapa negara Eropa.
Arena EV dalam siarannya pada Rabu (4/6) menyebutkan bahwa data terbaru menunjukkan konsumen di China kini lebih memilih merek lokal seperti BYD dan Xiaomi dibandingkan Tesla.
Pada bulan Mei 2025, Tesla tercatat hanya menjual 61.662 unit mobil di China, yang mencakup penjualan kendaraan di pasar domestik serta ekspor dari negara tersebut.
Angka penjualan ini mengalami penurunan sekitar 15 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2024.
Selama periode Januari hingga Mei 2025, Tesla secara akumulatif mengirimkan 292.875 kendaraan di China, yang turun hampir 18 persen dari angka penjualan pada periode yang sama tahun sebelumnya, yang tercatat sebanyak 355.616 unit.
Perusahaan juga dilaporkan menghadapi penurunan penjualan kendaraan di pasar-pasar utama Eropa seperti Jerman, Prancis, Spanyol, Swedia, Denmark, dan Belgia.
Namun, Tesla mengalami anomali statistik penjualan kendaraan di Norwegia, di mana angka penjualannya melonjak 213 persen secara tahunan pada bulan Mei 2025.
Anomali ini tidak terlepas dari angka penjualan mobil Tesla pada Mei 2024 di Norwegia yang sangat rendah, yaitu kurang dari 1.000 unit.
Tesla sebelumnya mengaitkan kinerja penjualan yang buruk pada kuartal pertama 2025 dengan proses penyegaran Model Y.
Namun, saat ini semua lini produksinya telah beroperasi dengan maksimal, tetapi penjualan kendaraannya masih mengalami penurunan.
Hal ini mengindikasikan bahwa masalah yang dihadapi tidak hanya terletak pada proses produksi, tetapi juga pada permintaan pasar.
Tesla telah menawarkan diskon untuk pembelian Model Y serta menyediakan layanan pembiayaan tanpa bunga untuk mendorong peningkatan penjualan kendaraannya.