Federasi Gimnastik Indonesia resmi menjadi nama baru untuk Persatuan Senam Indonesia (Persani), setelah dilaksanakannya Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) secara daring pada akhir pekan lalu.
"Untuk menghindari kesalahpahaman, kami mengusulkan perubahan nama ini agar dapat lebih menekankan pada pengenalan gimnastik sebagai olahraga yang kompleks dan kompetitif," ungkap Ketua Umum Federasi Gimnastik Indonesia, Ita Yuliati, dalam pernyataan tertulisnya pada hari Rabu.
Ita menjelaskan bahwa perubahan nama ini merupakan bagian dari upaya untuk mendefinisikan kembali cabang olahraga gimnastik di Indonesia.
Tujuan dari perubahan nama ini adalah untuk memperjelas identitas gimnastik sebagai olahraga yang bersifat kompetitif. Selama ini, istilah "senam" lebih sering diasosiasikan dengan aktivitas kebugaran yang bersifat massal, sedangkan gimnastik mencakup aspek yang lebih luas, termasuk keseimbangan, kekuatan, fleksibilitas, kelincahan, koordinasi, seni, dan daya tahan.
Alhamdulillah, usulan ini telah mendapatkan persetujuan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), serta didukung oleh Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), dan seluruh pengurus provinsi dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub), kata Ita menambahkan.
Dengan adanya perubahan ini, Federasi Gimnastik Indonesia akan tetap terhubung dengan Asian Gymnastics Union (AGU) dan Federation Internationale de Gymnastique (FIG) yang mengawasi delapan disiplin, yaitu Gimnastik Artistik Putra, Gimnastik Artistik Putri, Gimnastik Aerobik, Gimnastik Ritmik, Gimnastik Trampolin, Gimnastik Akrobatik, Gimnastik untuk Semua (Gymnastics for All), dan Parkour.
Selain perubahan nama, Munaslub juga menyetujui Mars Gimnastik Indonesia sebagai identitas baru untuk memperkuat keberadaan olahraga ini di tanah air.
"Dengan semangat yang baru ini, kami berharap gimnastik semakin dikenal di kalangan masyarakat dan mampu melahirkan atlet-atlet berprestasi yang siap mengibarkan Merah Putih di kancah internasional," ungkap Ita.