Pengamat sepak bola Indonesia, Mohamad Kusnaeni, menekankan pentingnya timnas Indonesia U-17 untuk merekrut pemain berkualitas, termasuk yang berasal dari diaspora, agar dapat bersaing di Piala Dunia U-17 2025 di Qatar.
Pernyataan ini disampaikan Kusnaeni setelah menyaksikan timnas U-17 mengalami kekalahan besar 0-6 dari Korea Utara U-17 dalam pertandingan perempat final Piala Asia U-17 2025 yang berlangsung di Stadion Kota Olahraga King Abdullah pada Senin (14/4).
"Langkah pertama adalah memperkuat tim dengan menambah pemain yang memiliki postur dan kualitas fisik yang memadai untuk bersaing dengan pemain dari Eropa atau Afrika, yang kemungkinan akan menjadi lawan kita di fase grup," ungkap Kusnaeni saat dihubungi ANTARA pada hari Selasa.
"Dari segi keterampilan, pemain yang ada sudah cukup baik. Namun, untuk bersaing di Piala Dunia, kita juga memerlukan pemain dengan postur dan kualitas fisik yang lebih unggul," tambahnya.
"Pelatih Nova perlu mencari tambahan pemain dengan kualitas seperti itu, baik dari kompetisi EPA (Elite Pro Academy), Liga 1, 2, 3, 4, maupun dari diaspora," tuturnya.
Selain menambah pemain berkualitas, Kusnaeni juga merekomendasikan agar para pemain yang berpartisipasi dalam Piala Asia U-17 saat ini meningkatkan jam terbang mereka di klub masing-masing. Menurut Kusnaeni, waktu bermain ini akan membantu mengasah keterampilan para pemain Garuda Muda.
"Kedua, pemain yang ada saat ini perlu lebih banyak terlibat dalam pertandingan berkualitas. Kelemahan mereka saat menghadapi tekanan dari lawan menunjukkan bahwa mereka belum cukup terlatih melalui kompetisi yang memadai," ujarnya.
Saran terakhir yang disampaikan Kusnaeni ditujukan kepada PSSI. Ia berharap, dengan tujuh bulan tersisa sebelum Piala Dunia U-17, PSSI yang dipimpin oleh Ketua Umum Erick Thohir dapat menyediakan fasilitas pemusatan latihan yang optimal dan tepat sasaran untuk timnas U-17.
"Ketiga, selain program TC, PSSI juga harus mempersiapkan sejumlah pertandingan uji coba internasional yang berkualitas. Cari lawan-lawan yang memiliki kemampuan lebih baik dari kita agar berbagai kekurangan timnas U-17 dapat lebih terlihat," tutupnya.