Penyanyi senior Titiek Sandhora menyatakan bahwa musisi muda harus tetap autentik dan menampilkan diri mereka dengan inovasi baru agar dapat bertahan dalam industri musik.
"Jika ingin tampil, mereka harus memiliki ciri khas sendiri dan tidak meniru, yang terpenting adalah mereka tampil dengan diri mereka sendiri dan sesuatu yang baru," ujar Titiek saat dijumpai dalam acara "Harmoni Zaman 60-an" di Jakarta, pada hari Sabtu.?????
Titiek menambahkan bahwa untuk dapat bertahan di industri musik saat ini, penting untuk memiliki ciri khas yang unik agar dapat memberikan kesan baru dan membuat penonton terkesan.
Ia juga menyatakan bahwa di zaman sekarang, kompetisi untuk meraih ketenaran mungkin terasa lebih mudah, namun sebaiknya tetap bersikap rendah hati dan berusaha mencintai bakat yang dimiliki agar dapat bertahan di industri musik modern.
"Pertama-tama, harus mencintai bakatnya. Jika sudah mencintai, mau tidak mau dia akan mengembangkan bakatnya. Kita hanya perlu tampil dengan cara kita sendiri, dan tidak boleh sombong," ujar istri dari penyanyi dan rekan duet legendaris Muchsin Alatas.
Titiek menambahkan, agar lagu-lagu para musisi dapat abadi, mereka harus mampu menciptakan sesuatu yang disukai oleh pendengar dan relevan di berbagai era. Namun, keabadian sebuah lagu juga sangat bergantung pada penikmat musik itu sendiri.
Jika sebuah lagu sering dinyanyikan, maka dapat dikatakan bahwa lagu tersebut memiliki potensi untuk menjadi abadi dan menyentuh hati para pendengarnya.
Dalam acara "Harmoni Zaman", Titiek Sandhora tampil bersama suaminya, Muchsin Alatas, membawakan lagu-lagu hits mereka seperti "Dunia Belum Kiamat".
Titiek dan Muchsin dikenal sebagai pasangan duet legendaris yang menyanyikan lagu-lagu cinta, serta menjadi simbol cinta abadi yang tidak akan pudar oleh waktu.
Selain Titiek Sandhora dan Muchsin Alatas, acara "Harmoni Zaman" juga menampilkan penyanyi dari era 60-an lainnya, seperti Ernie Djohan yang terkenal dengan lagu "Teluk Bayur" dan "Batas Kota", serta Tetty Kadi yang menyanyikan lagu "Sepanjang
Jalan Kenangan."