Ratusan perusahaan dari Tiongkok yang beroperasi di sektor kimia sedang menjajaki peluang investasi di Indonesia melalui acara "Indonesia Chemical Industry Investment Summit 2024". Pertemuan ini dihadiri oleh berbagai pelaku industri lokal.
Sebagian besar perusahaan yang berpartisipasi adalah produsen bahan kimia, pupuk, serta yang bergerak di bidang pertambangan dan konstruksi. Acara ini diselenggarakan oleh konsultan bisnis Tiongkok, ShanHaiMap, dengan tujuan untuk menghubungkan pelaku industri Tiongkok yang berencana melakukan ekspansi di Indonesia.
ShanHaiMap menyatakan bahwa industri kimia di Indonesia masih memerlukan dukungan dari luar, meskipun sumber daya dan pasar domestik sudah cukup menjanjikan. Beberapa sektor yang dianggap menarik untuk investasi perusahaan Tiongkok meliputi pupuk, bahan kimia, plastik, dan karet sintetis.
Salah satu perusahaan lokal yang berpartisipasi dalam pertemuan ini adalah PT Pupuk Indonesia, yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor pupuk. Perusahaan ini mempresentasikan berbagai proyek di bidang industri kimia yang sedang dijalankannya, termasuk proyek clean ammonia dan beberapa inisiatif energi ramah lingkungan.
"Kami sangat terbuka untuk menjalin kerja sama dengan semua mitra, termasuk Tiongkok yang memiliki kemajuan signifikan dalam bidang energi baru terbarukan, seperti solar PV," ungkap Wakil Presiden Pengembangan Proyek Strategis PT Pupuk Indonesia, Erlangga Rismantojo, dalam acara tersebut.
Pertemuan ini akan memberikan kesempatan bagi perusahaan-perusahaan asal China untuk mengeksplorasi potensi pasar industri kimia di Indonesia serta memahami regulasi yang berkaitan dengan investasi.
Selain sektor industri kimia, ShanHaiMap juga telah menyelenggarakan pertemuan serupa dengan berbagai sektor industri lainnya, termasuk teknologi dan energi terbarukan.