Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia telah meluncurkan sebuah dokumen white paper yang berisi usulan dan arah pembangunan ekonomi untuk periode 2024-2029.
Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid, menjelaskan bahwa white paper ini merupakan dokumen strategis yang disusun oleh Kadin sebagai pedoman dan rekomendasi kebijakan dalam rangka mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen, sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
"Dunia usaha nasional memiliki keyakinan terhadap target pertumbuhan ekonomi ini. Kunci keberhasilannya terletak pada kolaborasi dan keselarasan antara pemerintah dan sektor usaha, di mana Kadin Indonesia berperan sebagai penghubung yang memfasilitasi kedua pihak," ungkap Arsjad dalam keterangan pers di Jakarta, pada hari Selasa.
Dokumen white paper ini secara mendetail menguraikan tantangan dan isu terkini, disertai dengan inisiatif utama yang dapat mengatasi permasalahan tersebut, sehingga white paper ini relevan dengan kondisi Indonesia dalam lima tahun ke depan.
Arsjad menambahkan bahwa white paper ini berfungsi sebagai panduan untuk menciptakan sinergi antara dunia usaha dan pemerintah dalam membangun perekonomian yang inklusif dan berkelanjutan.
Dokumen ini juga menerjemahkan visi Asta Cita Presiden Prabowo ke dalam langkah-langkah konkret dan memberikan perhatian lebih pada sektor-sektor kunci pertumbuhan, seperti digitalisasi, industri, energi, serta usaha mikro, kecil, dan menengah.
Kadin Indonesia telah merumuskan empat pilar strategis, yaitu peningkatan ketahanan, dorongan kesejahteraan, penguatan inklusivitas, dan kemajuan keberlanjutan. Pilar-pilar ini menjadi dasar bagi inisiatif utama yang bertujuan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen.
Inisiatif utama tersebut diperkirakan dapat meningkatkan PDB hingga 7-8 persen setiap tahunnya. Kadin juga melakukan proyeksi PDB berdasarkan tambahan kumulatif sebesar 450-500 miliar dolar AS dari seluruh inisiatif utama yang direncanakan untuk periode 2024-2029.
Dari proyeksi tersebut, terdapat tujuh tema pertumbuhan utama yang diperkirakan akan memberikan kontribusi lebih dari 80 persen terhadap estimasi total dampak PDB dalam rentang waktu 2024-2029.
Tujuh prioritas tersebut mencakup sektor infrastruktur kesehatan, ketahanan energi, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), manufaktur, bisnis yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, serta ketahanan pangan.
Penulisan white paper ini dilakukan melalui kolaborasi dengan delapan mitra, yaitu 5P Global Movement, Boston Consulting Group, DayaLima, Hukum Online, Indonesian Business Council, Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), McKinsey & Company, dan Universitas Gadjah Mada.
Dokumen ini juga mengumpulkan masukan melalui survei yang melibatkan 1.618 pengurus Kadin baik di tingkat pusat maupun daerah, serta 48 diskusi kelompok terfokus yang melibatkan lebih dari 180 pengurus Kadin pusat, lebih dari 125 Anggota Luar Biasa Kadin, dan 24 Kadin provinsi.
Direktur Kebijakan dan Program Indonesian Business Council, Prayoga Wiradisturi, menyatakan bahwa tema yang diangkat dalam white paper ini berkaitan dengan pembangunan pusat pengembangan bisnis hijau terbesar di dunia, yang merupakan usulan tema pertumbuhan strategis sejalan dengan pemikiran IBC, di mana salah satu langkahnya adalah membuka perdagangan karbon untuk mendanai dekarbonisasi.
"Inisiatif ini bertujuan untuk mendukung pertumbuhan inklusif dan keberlanjutan energi terbarukan demi masa depan Indonesia yang lebih hijau," ungkap Prayoga.