Wakil Menteri ESDM Menargetkan Energi Baru Terbarukan Untuk Mendukung Pencapaian Investasi Sebesar Rp2.200 Triliun

Selasa, 17 Desember 2024

    Bagikan:
Penulis: Nora Jane
(ANTARA/Putu Indah Savitri)

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung menargetkan sektor energi baru terbarukan dan konservasi energi (EBTKE) sebagai salah satu pilar untuk mendukung pemerintah dalam mencapai sasaran investasi antara Rp1.900 triliun hingga Rp2.200 triliun.

“Pemerintah menargetkan investasi pada tahun 2025 sebesar Rp1.900 triliun hingga Rp2.200 triliun. Oleh karena itu, kita perlu mendorong peningkatan investasi di sektor EBTKE,” ungkap Yuliot dalam acara Malam Apresiasi Kinerja Stakeholder EBTKE Tahun 2024 yang berlangsung di Jakarta pada hari Selasa.

Lebih lanjut, ketahanan energi menjadi salah satu fokus utama pemerintah. Yuliot menekankan pentingnya memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada pelaku usaha, baik dari BUMN maupun sektor swasta, untuk berperan aktif dalam sektor energi.

Dalam kesempatan tersebut, Yuliot juga menyoroti potensi energi baru terbarukan yang dimiliki Indonesia, termasuk sumber dari air, panas bumi, serta minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO).

“Potensi ini perlu kita transformasikan menjadi kegiatan yang dapat memberikan kontribusi ekonomi. Tanpa adanya investasi di sektor EBTKE, kontribusi ekonomi tersebut sulit untuk diwujudkan,” tegas Yuliot.

Yuliot menyatakan bahwa pencapaian target investasi tersebut sangat krusial untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sekitar 8 persen, sesuai dengan sasaran yang ditetapkan oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi, melaporkan bahwa realisasi investasi di subsektor EBTKE telah mencapai 1,49 miliar dolar AS atau setara dengan Rp24,03 triliun (dengan kurs Rp16.125 per dolar AS).

Eniya juga menambahkan bahwa sektor EBTKE telah berhasil menciptakan 13.200 lapangan kerja baru yang dikenal sebagai green jobs atau pekerjaan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Ia menjelaskan bahwa pencapaian ini tidak terlepas dari upaya debottlenecking regulasi terkait tingkat komponen dalam negeri (TKDN).

Penyesuaian regulasi mengenai TKDN berperan sebagai pendorong yang memungkinkan pelaksanaan berbagai proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP).

(Nora Jane)

Baca Juga: Mengungkap Besaran Subsidi Demi Pertalite Rp 10.000 Per Liter
Tag

    Bagikan:

Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.