Inalum Mencatatkan Penjualan Aluminium Sebesar 263.195 Ton, Angka Tertinggi Sejak Tahun 2013

Sabtu, 28 Desember 2024

    Bagikan:
Penulis: Nora Jane
(Foto: ANTARA/HO-Inalum)

Anggota BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia MIND ID, yaitu PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), berhasil mencatatkan penjualan aluminium sebesar 263.195 metrik ton (MT), yang merupakan rekor tertinggi sejak tahun 2013, di mana sebelumnya mencapai 260.651 MT.

Selain itu, Inalum juga mencatatkan pencapaian tertinggi dalam Manajemen Rantai Pasokan & Komersial 2024, dengan produksi mencapai 265.546 kiloton per 22 Desember 2024, yang merupakan angka tertinggi sejak tahun 2014, yaitu 264.474 kiloton.

"Ini merupakan hasil positif dari langkah strategis perusahaan dalam meningkatkan produksi dan penjualan untuk memanfaatkan pasar domestik, serta berkontribusi pada pencapaian swasembada aluminium dari sumber daya mineral dalam negeri," ungkap Direktur Utama Inalum, Ilhamsyah Mahendra, dalam keterangan resmi yang dirilis di Jakarta pada hari Sabtu.

Lebih lanjut, Inalum juga berhasil meraih Quadrant 1 dalam Manajemen Biaya Smelter Kelas Dunia dari Wood Mackenzie.

Dari segi kepemimpinan biaya, Inalum berhasil menurunkan biaya tunai sebesar 9,5 persen hingga 10 persen, dari 1.866 dolar Amerika Serikat (AS) per ton pada kuartal III 2023 menjadi 1.688 dolar AS per ton pada kuartal III 2024.

Ilhamsyah menyatakan rasa syukur atas dampak positif yang mulai dirasakan dari langkah strategis yang diambil oleh perusahaan dalam beberapa tahun terakhir.

"Kami akan berusaha untuk terus konsisten dalam melanjutkan inisiatif yang telah ditetapkan agar dapat tumbuh lebih kuat di masa mendatang," kata Ilhamsyah.

Ia juga menginformasikan bahwa kapasitas produksi Inalum diperkirakan mencapai 275.000 ton pada tahun 2024.

Dengan adanya pot upgrading dan pot optimalization, ia menambahkan, kapasitas produksi Inalum dapat meningkat menjadi 300.000 ton pada tahun 2025 dan 2026.

Lebih lanjut, Inalum berencana untuk melakukan ekspansi smelter kedua dengan kapasitas 600.000 ton aluminium dan smelter ketiga dengan kapasitas yang sama, sehingga total kapasitas produksi aluminium dapat mencapai 1,5 juta ton dalam waktu 5 hingga 10 tahun ke depan.

"Dengan langkah ini, Inalum berupaya memenuhi kebutuhan pasar aluminium domestik yang berkisar antara 1 juta hingga 1,2 juta ton dengan pertumbuhan pasar antara 3 persen hingga 5 persen," jelas Ilhamsyah.

Ia juga menambahkan bahwa permintaan aluminium global masih mengalami kekurangan pasokan antara 3 juta hingga 5 juta ton, yang menjadi peluang baik bagi seluruh produksi aluminium global, termasuk Inalum.

"Kami akan memanfaatkan peluang ini sebaik mungkin. Tidak hanya untuk memenuhi pasar domestik, tetapi juga untuk meningkatkan penetrasi di pasar global, sehingga kami dapat terus mempertahankan kinerja terbaik ini di tahun-tahun mendatang," ungkap Ilhamsyah.

Dalam kesempatan yang sama, Corporate Secretary MIND ID, Heri Yusuf, menjelaskan bahwa pencapaian Inalum merupakan bukti komitmen Grup MIND ID dalam mendukung swasembada aluminium di Indonesia, guna menjadi penggerak hilirisasi dan industrialisasi di dalam negeri.

Sebagai pemegang peran strategis aktif, MIND ID telah melaksanakan integrasi bisnis antara PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dan Inalum dalam upaya hilirisasi bauksit menjadi alumina, yang merupakan bahan baku utama untuk produksi aluminium di Inalum.

"Kami sangat bersyukur atas pencapaian ini dan akan terus berkomitmen untuk melaksanakan semua inisiatif strategis yang telah direncanakan guna mendukung sektor industri manufaktur, sehingga dapat memberikan nilai tambah yang lebih baik menuju Indonesia Emas 2045," kata Heri.

Heri menambahkan bahwa aluminium akan menjadi salah satu komoditas kunci dalam mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Hal ini dikarenakan perannya yang signifikan sebagai komponen dalam rangka baterai, bodi, dan velg kendaraan.

"Kami akan terus mendukung pemerintah untuk mencapai pertumbuhan 8% dengan melaksanakan serangkaian program hilirisasi mineral, yang pada gilirannya akan memperkuat industri strategis yang telah diamanatkan kepada MIND ID, yaitu ekosistem kendaraan listrik," tutup Heri.

(Nora Jane)

Baca Juga: Mengungkap Besaran Subsidi Demi Pertalite Rp 10.000 Per Liter
Tag

    Bagikan:

Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.