HK Memberikan Peluang Kepada Ribuan Pekerja Di Tol Betung-Tempino-Jambi

Senin, 14 April 2025

    Bagikan:
Penulis: Nora Jane
(ANTARA/HO-HK)

PT Hutama Karya (Persero) atau HK terus berkomitmen untuk mendukung kebijakan pemerintah yang berfokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan menyediakan peluang kerja bagi ribuan pekerja dalam proyek pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).

Dalam pernyataannya di hadapan anggota Komisi V DPR RI di Jambi pada hari Senin, Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim, menjelaskan bahwa ribuan kesempatan kerja tersebut terkait dengan proyek pembangunan JTTS Tahap II, termasuk Jalan Tol Betung – Tempino – Jambi yang memiliki panjang total 170 km.

“Proyek jalan tol ini dirancang untuk meningkatkan konektivitas antarprovinsi dan berfungsi sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi, terutama di wilayah Jambi dan Sumatera Selatan," ujarnya.

Progres pembangunan tol ini bervariasi dalam konstruksi hingga April 2025. Untuk Seksi 1 (Betung-Tungkal Jaya 62,38 km), konstruksi telah mencapai 15,29 persen dan pembebasan lahan 25,47 persen.

Seksi 2 (Tungkal Jaya-Bayung Lencir 54,32 km) baru mencapai 4,79 persen dalam konstruksi dan 20,25 persen dalam pembebasan lahan.

Sementara itu, Seksi 4 (Tempino-Ness 18,5 km) menunjukkan kemajuan yang paling signifikan dengan 80,04 persen dalam konstruksi dan 98,72 persen dalam pembebasan lahan.

“Proyek ini terbagi menjadi empat seksi, yaitu Seksi 1, 2, dan 4 yang direncanakan akan diselesaikan secara bertahap mulai Juni 2025 hingga kuartal keempat tahun 2026. Sementara itu, Seksi 3 Ruas Tol Bayung Lencir – Tempino telah beroperasi, yang sebelumnya dibangun oleh KSO Hutama Karya dengan skema Dukungan Konstruksi,” jelas Adjib.

Dia juga menambahkan bahwa pembangunan tol ini dipercepat dengan penerapan inovasi teknologi dan strategi yang efektif

Proyek ini telah menciptakan 4.620 lapangan kerja selama masa konstruksi.

Hutama Karya juga menerapkan Building Information Modelling (BIM) untuk integrasi desain digital, UAV Lidar untuk pemetaan topografi secara real-time, serta dashboard ArcGIS untuk pemantauan harian progres

Komisi V DPR RI bersama sejumlah pejabat daerah di Jambi melakukan pemantauan terhadap perkembangan proyek melalui agenda kunjungan kerja reses. Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau pembangunan infrastruktur dan transportasi di Provinsi Jambi.

Diharapkan, setelah selesai, pembangunan jalan tol ini dapat dilanjutkan dengan proyek Tol Jambi – Rengat yang saat ini masih dalam tahap perencanaan, sehingga konektivitas Jalan Tol Trans Sumatera semakin terbuka, ujar Adjib Al Hakim.

Saat ini, Hutama Karya telah menyelesaikan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sepanjang sekitar 1.235 KM, yang mencakup ruas tol yang sudah beroperasi serta yang masih dalam proses konstruksi.

Ruas tol yang telah beroperasi sepenuhnya meliputi tol Bakauheni – Terbanggi Besar (140 km), Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung (189 km), Palembang – Indralaya (22 km), tol Medan – Binjai (17 km), Tol Pekanbaru – Dumai (132 km), Sigli Banda Aceh Seksi 2 – 6 (49 km), dan Binjai – Langsa Seksi Binjai – Pangkalan Brandan (58 km).

Selain itu, terdapat juga tol Bengkulu – Taba Penanjung (17 km), Pekanbaru – Bangkinang (31 km), Bangkinang – XIII Koto Kampar (25 km), Indralaya – Prabumulih (64 km), Indrapura – Kisaran (48 km), serta tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Sinaksak (91 km).

Agenda ini dihadiri oleh Wakil Ketua Komisi V DPR RI Ridwan Bae, Gubernur Provinsi Jambi Al Haris, Staf Ahli Menteri PU Bidang Hubungan Antar Lembaga Triono Junoasmono, Direktur Sungai dan Pantai Ditjen SDA Kementerian PU Dwi Purwantoro, Kepala BPJT Wilan Oktavian, Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Ahmad Yani, serta Direktur Operasi III Hutama Karya Koentjoro.

"Kami sangat menghargai keberadaan jalan tol ini, karena merupakan urat nadi bagi kami. Dengan Jambi yang terletak di tengah Pulau Sumatera, logistik akan berjalan lancar," ungkapya

Ia berpendapat bahwa proyek tersebut juga memberikan kontribusi sosial yang positif dengan mengembangkan UMKM lokal di area istirahat, serta membangun fasilitas penyeberangan seperti jembatan layang dan terowongan untuk memastikan kelancaran mobilitas masyarakat.


(Nora Jane)

Baca Juga: Mengungkap Besaran Subsidi Demi Pertalite Rp 10.000 Per Liter
Tag

    Bagikan:

Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.