Gubernur Aceh, Muzakir Manaf atau Mualem, mengungkapkan bahwa kinerja pemerintahannya pada tahun 2024 menunjukkan hasil yang positif, berkat kolaborasi yang baik antara semua pemangku kepentingan.
"Berbagai pencapaian positif yang diraih sepanjang tahun 2024 merupakan hasil dari kerja sama yang kuat antara pemerintah, legislatif, dan seluruh elemen masyarakat," ungkap Mualem saat menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur Aceh 2024 dalam sidang paripurna DPR Aceh di Banda Aceh pada hari Selasa.
Mualem menekankan bahwa LKPJ ini merupakan bentuk pertanggungjawaban moral dan konstitusional pemerintah kepada masyarakat Aceh melalui DPRA, serta mencerminkan pelaksanaan pemerintahan selama satu tahun anggaran.
Ia menyebutkan bahwa pencapaian positif pemerintahan Aceh tahun lalu terlihat dari realisasi pendapatan daerah yang mencapai Rp11,45 triliun atau 101,70 persen dari target, serta realisasi belanja sebesar Rp11,34 triliun atau 97,18 persen dari target.
"Kinerja fiskal juga didorong oleh peningkatan penerimaan zakat, infak, dan sedekah yang mencapai Rp95,53 miliar," tambahnya.
Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa terdapat sejumlah indikator makro yang menunjukkan tren positif, dengan angka kemiskinan berhasil ditekan dari 14,23 persen menjadi 12,64 persen dan prevalensi stunting turun dari 29,4 persen menjadi 27 persen.
Selanjutnya, pertumbuhan ekonomi meningkat menjadi 5,02 persen, nilai produk domestik regional bruto (PDRB) Aceh juga mengalami kenaikan menjadi Rp65,36 triliun, dan investasi menjadi pendorong utama pertumbuhan.
"Sepanjang tahun 2024, total nilai investasi dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan penanaman modal asing (PMA) mencapai Rp9,47 triliun," tuturnya.
Pemerintah Aceh berhasil menyelenggarakan 43 acara promosi pariwisata yang menarik lebih dari 11 juta pengunjung, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Selain itu, Pemerintah Aceh juga memperkuat layanan sosial dengan membangun 988 unit rumah yang layak huni, 186 tempat ibadah, serta memberikan beasiswa kepada 51.903 siswa yatim dan piatu dengan total nilai mencapai Rp124 miliar
Dalam sektor kesehatan, pemerintah menanggung sepenuhnya premi jaminan kesehatan untuk 1,56 juta jiwa, dengan total biaya mencapai Rp749 miliar, seperti yang diungkapkan oleh Mualem.
Lebih lanjut, pembangunan juga difokuskan pada sektor pertanian, perikanan, pendidikan, ketenagakerjaan, energi, dan perlindungan sosial.
Inisiatif ini berkontribusi pada peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Aceh menjadi 75,36, meningkat dari tahun sebelumnya dan kini berada dalam kategori tinggi.
Dalam forum paripurna, Gubernur Aceh juga mengungkapkan berbagai penghargaan nasional yang diperoleh Aceh sepanjang tahun 2024, mencakup bidang lingkungan, pendidikan, pangan, dan pembangunan kepemudaan.
Mualem menegaskan, "Semua pencapaian ini merupakan hasil kerja sama yang kolektif, dedikasi yang tulus, dan sinergi dari berbagai pihak. Kami berkomitmen untuk menjalankan pemerintahan dengan transparansi dan akuntabilitas demi kemajuan Aceh."