Apa Yang Terlewatkan Oleh Pramono Anung Dan Rekan-rekan Akibat Penundaan Partisipasi Dalam Retreat Kepala Daerah?

Selasa, 25 Februari 2025

    Bagikan:
Penulis: Seraphine Claire
(ANTARA FOTO/Anis Efizudin)

Orientasi kepala daerah di Akademi Militer Magelang telah memasuki hari keempat pada Senin (24/2/2025), menandakan bahwa acara ini telah mencapai setengah perjalanan. Berbagai kegiatan telah dilaksanakan, dan kegiatan-kegiatan tersebut tidak dapat diulang oleh 46 kepala daerah dari PDI-Perjuangan yang memilih untuk menunda partisipasi mereka dalam retreat ini. Mereka baru bergabung dalam retreat tersebut setelah Ketua Umum DPP PDI-P, Megawati Soekarnoputri, memberikan instruksi kepada kepala daerah PDI-P untuk menunda keikutsertaan mereka, yang dimulai pada Jumat (21/2/2025). Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, menyatakan bahwa setidaknya 51 kepala daerah kader PDI-P telah hadir dalam retreat sejak hari pertama.

Menurut informasi dari Kementerian Dalam Negeri, terdapat 46 kepala daerah dari PDI-P yang menunda kehadiran mereka. Di antara mereka adalah Gubernur Jakarta Pramono Anung, Gubernur Bali I Wayan Koster, dan Bupati Tapanuli Tengah Masinton Pasaribu. Namun, Tito menyatakan bahwa beberapa kepala daerah PDI-P yang sebelumnya menunda kehadiran mereka kini mulai berpartisipasi dalam retreat, meskipun ia tidak menyebutkan nama-nama mereka. Pertanyaannya, apa saja yang mereka lewatkan selama menunda keikutsertaan dalam retreat? Hari pertama retreat kepala daerah dimulai pada Jumat (21/2/2025). Kegiatan yang dilakukan pada hari pertama tidak terlalu banyak, mengingat para kepala daerah baru saja dilantik di Jakarta pada Kamis (20/2/2025) dan kemudian kembali ke daerah masing-masing.

Hari pertama acara diadakan sebagai momen penyambutan, di mana 450 kepala daerah disambut di gerbang Akmil Magelang dengan pertunjukan marching band. Para kepala daerah tersebut mengenakan seragam komponen cadangan (Komcad) pertahanan negara. Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya, mengungkapkan bahwa pada hari pertama, banyak kepala daerah yang mengalami keterlambatan, terutama dari wilayah Indonesia Timur. Keterlambatan ini disebabkan oleh penundaan penerbangan yang mereka gunakan. Selain itu, terdapat 47 kepala daerah yang tidak hadir tanpa memberikan alasan yang jelas.

(Seraphine Claire)

Baca Juga: Kajian Mendalam Jadi Dasar Penataan Simpang GDC Depok Dengan Dana Rp 4,5 M
Tag

    Bagikan:

Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.