Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengajak masyarakat untuk lebih memperhatikan informasi nilai gizi yang tercantum pada kemasan makanan dan minuman guna mencegah terjadinya obesitas.
"Masyarakat diharapkan untuk selalu memperhatikan Informasi Nilai Gizi (ING) yang mencakup jumlah sajian per kemasan, total energi per sajian, serta zat gizi utama seperti lemak, lemak jenuh, protein, dan karbohidrat (termasuk gula), serta persentase Angka Kecukupan Gizi (AKG) per sajian," ungkap Direktur Standardisasi Pangan Olahan BPOM, Dwiana Andayani, dalam pertemuan media di Jakarta pada hari Selasa.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa label Front-of-Pack Nutrition Labelling dan pesan kesehatan yang terdapat pada kemasan dapat membantu konsumen dalam memilih produk yang lebih sehat.
"Di BPOM, terdapat logo centang berwarna hijau, yang merupakan pilihan bagi masyarakat yang ingin mengonsumsi produk yang lebih sehat," tambahnya.
Logo pilihan yang lebih sehat tersebut diberikan oleh BPOM karena produk makanan atau minuman kemasan telah memenuhi kriteria nilai gizi yang seimbang, termasuk garam, gula, lemak, kalsium, dan serat pangan. Saat ini, sudah ada 20 kelompok pangan yang telah ditetapkan profil gizinya.
Banyak individu dalam masyarakat yang masih kurang menyadari pentingnya membaca label kemasan dengan teliti, terutama mengenai kandungan gula, garam, dan lemak dalam produk olahan. Oleh karena itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan regulasi yang mewajibkan penyertaan informasi nilai gizi pada kemasan produk, ungkapnya.
Sesuai dengan ketentuan dari Kementerian Kesehatan, sebaiknya dalam satu hari, masyarakat tidak mengonsumsi gula lebih dari 50 gram (setara dengan 4 sendok makan), garam tidak lebih dari 5 gram (setara dengan 1 sendok teh), dan lemak tidak lebih dari 67 gram (setara dengan 5 sendok makan).
Sebagai langkah untuk memahami asupan gula, garam, dan lemak dari produk olahan kemasan, masyarakat diimbau untuk lebih teliti dalam membaca label gizi pada kemasan pangan yang mereka konsumsi, dengan memperhatikan empat informasi nilai gizi yang terdapat pada label tersebut.
Informasi tersebut meliputi jumlah sajian per kemasan, total energi per sajian, zat gizi (lemak, lemak jenuh, protein, karbohidrat termasuk gula), serta persentase Angka Kecukupan Gizi (AKG) per sajian.
"Dalam rangka mendukung upaya promotif dan preventif untuk mengatasi Penyakit Tidak Menular (PTM), penerapan prinsip gizi seimbang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Biasakan untuk membaca informasi nilai gizi sebelum membeli produk makanan atau minuman yang sesuai dengan kebutuhan gizi kita," jelasnya.
Dwiana juga menekankan bahwa masyarakat perlu memperhatikan dan membatasi konsumsi gula, garam, dan lemak harian sesuai dengan anjuran dalam pesan kesehatan.