Ketua Komisi III DPR RI, Habiburokhman, meminta Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri untuk menyelidiki secara menyeluruh pelaku yang mengancam dengan ledakan bom terhadap pesawat Saudi Airlines SV 5276 yang terbang dari Jeddah ke Jakarta, yang mengangkut penumpang jamaah haji, karena ini merupakan tindakan teror. Dia menegaskan bahwa hal ini harus dilakukan meskipun pesawat Saudi Airlines yang melakukan pendaratan darurat di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, telah dinyatakan aman dan sudah diterbangkan kembali ke bandara tujuan, yaitu Bandar Udara Soekarno Hatta. "Meskipun tidak ada bomnya, tindakan ini sudah termasuk dalam kategori teror. Oleh karena itu, harus diusut tuntas siapa yang mengirim email dan segala hal terkait harus kita kejar," ujar Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada hari Rabu. Dia juga menyatakan bahwa Polri dapat berkolaborasi dengan Organisasi Polisi Kriminal Internasional (Interpol) untuk menyelidiki siapa yang berada di balik ancaman bom melalui pesan elektronik (email) yang diduga dikirim dari India. Menurutnya, ancaman teror berupa ledakan bom ini adalah hal yang serius karena dapat menimbulkan bahaya bagi banyak orang, sehingga tidak bisa dianggap sepele. "Selain itu, tindak lanjut dari Bareskrim, saya mendengar bahwa pelakunya sudah terdeteksi, jika tidak salah berasal dari India. Namun, tentu saja kita memiliki kerja sama dengan Interpol untuk menindaklanjuti hal ini secara maksimal. Oleh karena itu, ini tidak bisa dianggap sepele," ujarnya. Dia juga memberikan apresiasi terhadap respons cepat Polri melalui tim penjinak bom (Jibom) Brimob Polda Sumut dalam menanggapi ancaman ledakan bom, serta pengamanan yang diberikan kepada para jamaah haji oleh personel Polda Sumut. "Kami menghargai kecepatan Polri dalam merespons situasi ini dalam konteks darurat. Saya melihat kemarin bahwa rekan-rekan Brimob sangat sigap, langsung memeriksa semuanya dengan teliti," kata dia. Sebelumnya, PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airport) Kantor Cabang Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) melaporkan bahwa sebanyak 442 penumpang pesawat Saudi Airlines SV 5276 rute Jeddah-Jakarta telah kembali diterbangkan ke bandara tujuan. "Mereka sudah mendarat dan langsung dibawa menggunakan bus ke tempat debarkasi asal," kata Asst. Deputy Communication and Legal Bandara Soekarno-Hatta, M Holik Muardi di Tangerang, Rabu. Ia menyebutkan bahwa ratusan jamaah haji yang sebelumnya terpaksa dievakuasi secara darurat ini berasal dari kelompok terbang (kloter) 12 JKS asal Depok, Jawa Barat. Di mana, terdapat 442 jamaah haji dengan rincian penumpang laki-laki sebanyak 207 orang, dan penumpang perempuan sebanyak 235 orang. "Sebelumnya, mereka dijadwalkan mendarat pada Selasa, 17 Juni 2025 di Bandara Soetta setelah melakukan penerbangan dari Jeddah," katanya. Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, Lukman F Faisa, menginformasikan bahwa mereka telah menerima laporan dari PT Angkasa Pura Indonesia mengenai ancaman bom yang dikirim oleh individu tidak dikenal melalui surat elektronik (email) pada pukul 07.30 WIB. Email tersebut berisi ancaman dari orang yang tidak dikenal untuk meledakkan pesawat Saudia Airlines SV 5276 yang terbang dari Jeddah ke Jakarta (Bandar Udara Soekarno Hatta) dengan membawa 442 jamaah haji Kloter 12 JKS.