Perum Bulog meluncurkan gerakan pangan murah (GPM) beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang dilaksanakan secara serentak di lebih dari 5.000 lokasi di seluruh Indonesia untuk memastikan ketersediaan beras yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat.
"GPM SPHP diluncurkan secara serentak di lebih dari 5.000 lokasi di seluruh Indonesia, dengan menyediakan beras SPHP yang berkualitas dan terjangkau," ujar Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani saat peluncuran GPM beras SPHP di Kantor Pos Besar Fatmawati, Jakarta, pada hari Jumat.
Dalam acara tersebut, dilakukan penjualan langsung kepada masyarakat dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp12.500/kg atau Rp62.500/pak untuk wilayah Jawa.
Rizal menyatakan bahwa program SPHP adalah instrumen penting bagi pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat dan mengendalikan inflasi pangan.
"Bulog berkomitmen untuk memastikan ketersediaan dan kelancaran distribusinya secara merata," tambahnya.
Sebagai langkah untuk memperluas jangkauan distribusi, Perum Bulog menjalin kerja sama dengan PT Pos Indonesia, PT Pupuk Indonesia, ID Food, dan PT Perkebunan Nusantara III, serta instansi pemerintah lainnya.
Menurut dia, kolaborasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa beras SPHP dapat menjangkau masyarakat hingga ke daerah terpencil. Distribusi yang ketat dilakukan untuk menjamin ketepatan sasaran.
"Sesuai dengan arahan Menko Bidang Pangan dan Menteri Pertanian, kami memperketat saluran distribusi SPHP melalui beberapa jalur distribusi utama, yaitu pengecer pasar, Koperasi Desa Merah Putih, Kios Pangan yang dibina oleh Pemda, serta kegiatan GPM oleh instansi pemerintah," tuturnya.
Semua jalur tersebut diwajibkan untuk menggunakan aplikasi Klik SPHP yang secara ketat memverifikasi data pengecer.
Ia menambahkan bahwa setiap pengecer diwajibkan untuk membuat surat pernyataan yang menyatakan tidak akan menyelewengkan beras SPHP, yang hanya boleh dijual maksimal dua pack (10 kg) per konsumen dengan harga per pack (5 kg) sebesar Rp62.500,00.
"Melalui kegiatan ini, masyarakat diharapkan dapat memperoleh akses terhadap pangan pokok dengan harga yang terjangkau, sekaligus memperkuat sinergi antarlembaga dalam menjaga ketahanan pangan nasional," kata Rizal.
Di tempat yang sama, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menyampaikan bahwa operasi pasar dilakukan oleh Bulog karena terdapat beberapa daerah yang mengalami kenaikan harga.
Operasi pasar beras SPHP akan mendistribusikan sebanyak 1,3 juta ton, dengan harga Rp62.500 per 5 kg atau Rp12.500/kg untuk wilayah Jawa.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyatakan bahwa berdasarkan hasil rapat koordinasi terbatas, beras akan disalurkan untuk beberapa program pemerintah, yang pertama adalah bantuan pangan yang ditujukan kepada 18.277.083 penerima manfaat di seluruh Indonesia dengan target penyaluran 360.000 ton beras.
"Dan 1,3 juta ton untuk beras SPHP, total lebih dari 1,5 juta ton akan digerakkan secara nasional. Ini merupakan operasi pasar yang berskala besar," ungkap Mentan.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menekankan pentingnya penyaluran yang tepat sasaran.
"Mekanismenya telah disiapkan dengan baik oleh Bulog agar tidak terjadi penjualan di atas HET," kata Arief.
Beras SPHP dijual sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET), yaitu Rp12.500 per kilogram untuk zona 1 (Jawa, Lampung, Sumatra Selatan, Bali, NTB, Sulawesi), Rp13.100 per kilogram untuk zona 2 (Sumatra selain Lampung dan Sumsel, NTT, Kalimantan), dan Rp13.500 per kilogram untuk zona 3 (Maluku, Papua).